5/18/11

Peluang, TIK, Kesempatan

Salah satu bidang yang saya kenal sejak kecil dan saya tekuni hingga saat ini, yaitu Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information and Communication Technology (ICT). TIK sendiri saat ini dalam bidang pendidikan sudah menjadi salah satu mata pelajaran sejak SD. Identik dengan komputer, kenapa bidang ini jadi begitu penting bagi setiap orang sampai sudah disuntikkan ke kurikulum formal?
Sebelumnya kita evaluasi dulu sejauh mana TIK sudah dikuasai oleh masyarakat kita. Apakah sudah optimal? Menurut saya belum. Hal tersebut bisa saya deteksi begitu saya tanya "Apa itu TIK?" ke beberapa pelajar SMA yang berarti sudah belajar TIK setidaknya 4 tahun. Namun, sayang sekali saya tidak menemukan jawaban sempurna. Bagi saya itu bukan salah mereka. Bagi banyak ahli hingga mengapa TIK ini masuk kurikulum, kompetensi TIK adalah "darah" bagi berbagai bisnis.
Untuk definisinya sendiri, kita bisa lihat di berbagai referensi, mungkin wikipedia. Sadar atau tidak, TIK sebenarnya "mengubah peluang jadi kesempatan". Saya menemukan kesadaran tersebut saat mendefinisikan TIK dari memecah masing-masing definisi teknologi, informasi, dan komunikasi.
Peluang dan Kesempatan
Langsung ke contoh saja, misal:
"Anda beperluang kaya", pernyataan tersebut jelas berlaku bagi siapa pun. Bandingkan dengan "Anda berkesempatan kaya". Perhatikan analisa berikut
dari tabel di atas, kita bisa mengerti bagaimana jika peluang sudah menjadi kesempatan.
Sehingga bisa kita sadari betapa kita akan maju jika menjadikan TIK sebagai karakter kita, tidak perlu menjadikannya sebagai yang utama.
Saat ini poros perkembangan dunia dipengaruhi 3 bidang, yaitu:
  • Moneter/ekonomi/akuntansi
  • Media/jurnalistik
  • dan kedua hal diatas berada di atas TIK yang dibangun dan senantiasa dikembangkan.