4/29/12

BUSTER on Media

Jawa Pos - Minggu, 29 April 2012
Eureka TV (tv.its.ac.id) - Youtube Channel

Selamat Menikmati :)

4/15/12

"Transforming Business, Building Careers" with SAP


Laporan: Adhika ID Pratomo
Resume Kuliah Tamu Perencanaan Sumber Daya Perusahaan


SAP, dibaca ”eis-ei-pi”, begitulah perbedaan Singgih Wandojo mengucapkan perusahaan yang dipegangnya untuk wilayah Indonesia. Jelas saja, Ia adalah alumnus Teknik Elektro ITS yang kini menduduki kursi Managing Director SAP Indonesia. Bedanya, begitu bangga anak-anak Sistem Informasi ITS terhadap perusahaan tersebut, tapi mengucapnya masih “es-a-pe” atau biar aman dijadikan satu penggalan kata “sap”.
Namun, lidah tetaplah lidah yang bisa dirubah dan dilatih. Pagi itu (11/04), Pak Singgih datang ke ITS untuk menyampaikan kuliah tamu yang bertajuk “Transforming Business, Building Careers”. Perkenalan SAP sebagai perusahaan global menjadi pembuka, tidak asing lagi jika pengembang aplikasi bisnis ini sudah digunakan ratusan perusahaan di dunia, dengan 80%-nya penopang brand terkemuka.
Berhubung audiens-nya adalah akademisi, Pak Singgih bercerita baru saja lahir sebuah terobosan SAP dari penelitian di universitas. Hasso-Plattner-Institut dan Stanford University pada hasil risetnya yang kini sudah digunakan industri menamai terobosan tersebut sebagai SAP HANA (High-Performance Analytical Appliance). Apa itu SAP HANA? Sebentar dulu.
Sebelumnya, apa itu SAP? Maka mainan anak-anak LEGO™ menjadi pengibaratan. Setiap bagian dari mainan bongkar pasang tersebut adalah proses bisnis. Maka SAP hanya akan menjual dan memasang bagian yang menjadi proses bisnis perusahaan yang akan membeli produknya.
Sebagai perusahaan penyedia aplikasi bisnis, SAP sadar betul pergerakan customer terhadap teknologi saat ini. Tren teknologi tersebut diantara lain:
  • Connectivity, yaitu adanya barang yang kita sebut sebagai smartphone. Barang yang membuat bisnis bisa diakses kapan saja dan dimana saja. Bagaimana SAP sebagai penopang proses bisnis bisa diakses dari genggaman tangan?
  • Big Data, transaksi dalam proses bisnis ternyata setiap 18 bulan meningkat konsumsi penyimpanannya hingga 2 kali. Bagaimana SAP dapat memanfaatkan data-data tersebut menjadi sebuah rangkaian cerita bagi perusahaan atas tingkah pola customer?
  • Cloud, saat ini 80% software ditawarkan dalam bentuk cloud. Kenapa? Perusahaan tidak mau lagi dibebani oleh operasional SI/TI. Saat memutuskan menjadikan solusi SI/TI sebagai penopang proses bisnis, jangan sampai performa perusahaan menurun karena dia bukanlah perusahaan berbasis SI/TI.
  • Social Media, menjadi penting mempertimbangkan hal yang satu ini. Bisnis di Amerika contohnya, saat seorang pengunjung pantai membuat tweet tentang panasnya pantai suatu sore, maka akan membuat toko eskrim mengirimkan truk jualannya ke pantai tersebut.
Tren diatas mengerucut lagi menjadi keinginan customer terhadap produk SI/TI, antara lain:
  • Instant use & instant value, everywhere.
  • Lower IT cost.
  • Beautiful Product Experience.
Sehingga SAP memiliki susunan kategori pasar yang disebut sebagai “SAP’s 5 Market Categories”, yang kelimanya mengarah pada 24 industri dan 11 lines of business, yaitu:
  • Cloud
  • Mobile
  •  Analytics
  •  Applications
  • Database & Technology
Lalu, apa itu SAP HANA? Menjawab tantangan trend dan keinginan customer, SAP HANA adalah sebuah terobosan in-memory computing. Bekerja sama dengan produsen hardware terkemuka, SAP HANA membuat penyimpanan data yang akan diproses di atas memori komputer. Sehingga kecepatannya bisa 365 kali dari pemroresan pada umumnya. SAP HANA tergolong columnar data storage architecture, mungkin akan menggantikan row data storage architecture yang digunakan RDBMS pada umumnya selama ini.
Aplikasi terbaru yang diakuisisi SAP berbasi cloud adalah untuk Human Capital Management. Inilah SAP, tidak berdiri sendiri. Terdapat ekosistem sebagai partner SAP, seperti konsultan dan developer. Menurut penuturan Pak Singgih, SAP jarang menerima fresh graduate sebagai pegawainya. Konsultan pun biasanya yang sudah 3 s.d. 5 kali terlibat proyek SAP. Namun, peluang bekerja terlibat bersama SAP cukup besar mengingat baru Jakarta sebagai kota di Indonesia yang sadar ERP. SAP secara global telah merumuskan poin-poin penting yang menjadi pondasi kesuksesan implementasi SAP, antara lain Sponsorship (top-down influence), Best Practice, Program, People, dan Technology & Support.
Sewajarnya PLN, Telkom, Indofood, Krakatau Steel, dan beberapa perusahaan besar lainnya di Indonesia menggunakan SAP. Bagaimana dengan kampus? Ternyata baru UII Yogyakarta saja yang mengimplementasikan SAP, bukan sekedar SAP Campus Alliance. Walaupun bukan untuk main business-nya, yaitu pendidikan, tetapi implementasi SAP untuk financial management. Transparansi keuangan menjadi benefit bagi UII.