12/6/12

Terima Kasih, APICTA...

Ini adalah cerita tentang pertarungan sengit antara jiwa, logika, dan nurani.

Disclaimer, my vision is to share almost of my life to each other needed (I'm sorry, actually my English isn't fluent enough :D ). For years, I've spend my teenager & adult life to make it happen. Until one day, someone that I just know him (not very close enough), ask for help. He just ask me to translate his paper form Bahasa into English. There is Google Translate, i used it to help me work faster, okay, case closed. *deng deng, sekarang Indonesia-an aja deh hehe* Ternyata itu adalah sebuah formulir pendaftaran Asia-Pacific ICT Alliance APICTA Award 2012 yang akan diselenggarakan di Brunei Darusallam. Hmmmm, Brunei... Sebenarnya kurang menarik sih, tapi gak ngejar tempat sih, yang penting bisa bantuin anak ini, M. Rizky Habibi anak Teknik Informatika ITS angkatan 2011.
Habibi punya sebuah karya yang udah dia kembangin sejak SMA. Karyanya udah tembus jadi finalis di Indonesia ICT Award INAICTA 2012, jadilah Habibi dan karyanya itu ditunjuk sebagai salah satu delegasi Indonesia oleh Asosiasi Piranti Lunak dan Telematika Indonesia (ASPILUKI). Untuk ke APICTA, Habibi gak cuman ngajak aku lewat facebook chat (via ditawari Ira - Sekretaris Departemen RisTek HM Teknik Informatika ITS), tapi ada juga Uthe alias Aditya Brahmana, Teknik Informatika ITS angkatan 2011, yang sudah meraih gelar Runner-up di e-ICON 2012 Korea. Aku, cuman Finalis Karya Tulis tingkat Nasional --"
Setelah pendaftaran itu, seperti biasa aku selalu mau tumpuk kerjaan buat di sortir mana yang dikerjain duluan, salah satunya jelas presentasi buat karyanya Habibi ini, MonoClone. Tapi sayang, cukup sulit cari waktu buat kita saling kumpul dan diskusi. Sebenernya jadi bingung sendiri aja, apa mungkin persiapan untuk kompetisi tingkat internasional gini bisa mepet-mepet. Tapi ya... udah kebiasaan kali.
*dingdong* Sebuah email forward-an masuk dari Habibi, isinya: Undangan Boot-Camp di Jakarta. Setelah ada undangan itulah baru kita berhasil ketemu. Intinya, Boot-Camp yang H-30 APICTA itu adalah kerja pertama ku untuk MonoClone. Padahal, di boot-camp kita di-coaching sama petinggi-petinggi IT-nya Indonesia, nanti aku bakal sebutin siapa aja mereka. Kejepit nih, memperlihatkan keraguan tentang ITS di depan para petinggi itu dan peserta (nominator/delegasi) lain, yaitu para pelajar, mahasiswa dari PT lain, dan profesional IT. Keraguan bagiku untuk meneruskan bantuan ini pun mulai dipertanyakan oleh logika, "Are you sure, Dhika?". For while, aku bahkan Gak Yakin. Sempet berpikir kenapa aku yang harus berada di dilematisasi ini *lebay*. Harus ninggalin kuliah dan organisasi dan ngeluarin biaya boot-camp berikut kompetisi untuk sebuah tim dan karya yang sebenernya gak siap. Tapi itu hanya pikiran awal, ada bisikan "Dhika, inget niat lo di awal. Gini ya, lo berangkat dan gagal, nilai lo 50, tapi kalo lo mundur nilai lo 0!". Ketua Jurusan Teknik Informatika ITS juga sudah support supaya kita berangkat ke Jakarta, show must go on!.
Sepulang dari Jakarta, aku kira aku bakal fokus sama APICTA, ternyata gak berubah. Kita sama-sama sibuk ngurusin diri sendiri. Bahkan ketemunya baru di stasiun mau ke Jakarta lagi buat ke Brunei. H-1 keberangkatan, baru nyelesaikan 80% presentasi. Sampai di Bandar Seri Begawan, ternyata MonoClone dapat giliran presentasi hari Selasa. Untuk sebuah 20 menit yang menentukan, sejak Sabtu Alhamdulillah masih dapat 3 kali latihan presentasi seadanya. Optimis, berkat semangat dari banyak temen-temen dan terutama apresiasi dari para coach. Alhasil, waktu presentasi tidak menyeramkan seperti yang dibayangkan, juri-juri cukup friendly, semua jawaban bisa kita jawab. Gak menang, tapi aku tetep sangat puas. Alhamdulillah...
Oke, aku mau berterima kasih sama para coach yang sangat luar biasa. Mau bantu dari mulai nyiapin presentasi berikut mental kita sampe beliin makan. Mereka adalah Pak Didik Pratono Rudianto, Pak Richard Kartawijaya, Pak Hidayat, Pak Bob, Prof. Eko Indrajit, Bu Carlia W., Bu Sylvia Sumarlin, Pak Teddy Sukardi, Pak Didik Sunardi, dan Pak Ifik. Mereka inilah yang aku sebut sebagai petinggi IT Indonesia. Aku juga terima kasih buat rekan-rekan peseta yang sudah saling support, yaitu: Pak Gildas, Pak Ronald Widjaja, Pak Edwin Yudayana, Pak Soegianto, Pak Natali Adrianto, dan semua temen-temen dari UGM, UI, UNIKOM, dan IT Telkom. Bangga banget bisa ketemu kalian semua, guys... *maaf kalo ada yang belum kesebut, maksudnya cuman lupa pas nulis*
Banyak hadiah buat aku sendiri sih dari selain winner atau merit. Pertama, belajar bahwa sampai kapanpun keberuntungan adalah hasil dari baiknya proses persiapan. Kedua, menemukan miniatur dari mengelola SDM di real IT project. Ketiga, ketemu orang-orang hebat di bidang IT tingkat internasional, termasuk creator & dubber "opa" di Upin Ipin. Keempat, semakin mematangkan jiwa. Alhamdulillah...

Terima Kasih, APICTA...
Terima Kasih, Indonesia :)