9/5/11

Supaya Kuliah bisa memasukkanmu ke Surga

Salam, setelah liburan yang cukup panjang merayakan Idul Fitri 1342H bersama keluarga, kini saatnya kembali kita beraktivitas dan berkarya. Salam hangat saya khusus untuk teman-teman mahasiswa, bahkan calon mahasiswa. Semoga postingan kali ini bisa menjadi inspirasi baru teman-teman memulai semester ganjil kali ini :)
Sampai hari ini, masih banyak teman-teman saya yang kerepotan merumuskan bagaimana mencapai kesuksesan. Banyak dari mereka baca buku motivasi ini itu, padahal sesungguhnya sukses itu perilaku bukan teori. Berikut ini singkat saja saya mencoba merumuskan pemikiran bagaimana sukses dari perkuliahan, mungkin isinya cukup membosankan tapi semoga bisa mengembalikan semangat kita.
  • Pasal pertama kita adalah "Kuliah itu yang utama, tapi bukan segala-galanya". Ini terkait banyaknya tipe mahasiswa mahasiswa, kalau tidak kuliah-perpus-kuliah-perpus (kuper) atau kuliah-nangkring-kuliah-nangkring (kunang-kunang). Ada saja mahasiswa yang mengejar indeks prestasi (IP) sampai lulus tanpa memikirkan dunia sosialnya, tapi ada pula mahasiswa yang mengenyampingkan IP-nya dengan alasan 'mengabdi untuk banyak orang'. Ingat, sehebat-hebatnya mahasiswa sukses, masih lebih hebat alumni sukses.
  • "Organisasi/Pengabdian Masyarakat itu perlu, tapi perlu Ilmu." Kalau tanpa ilmu, sebaiknya kamu tidur saja, jangan coba-coba terjun ke masyarakat. Jangan pernah Nekad dalam membantu orang!, yang ada kamu hanya bakal merepotkan hingga merugikannya. Contoh kamu seorang mahasiswa teknik sipil yang ingin membangun sarana air bersih di sebuah pedesaan, padahal kuliah kamu soal pipa-pipa gitu hasilnya jelek. Untuk awalnya pembangunan selesai, tapi karena adanya kesalahan, orang-orang desa yang tadinya mau kamu bantu malah jadi kerepotan karena fasilitas tersebut rusak sehingga mereka harus mengeluarkan biaya untuk membetulkan. Karena kecerobohanmu, niat baikmu jadi sia-sia.
  • "Banyak orang-orang sukses saat ini dulunya hanya menjadikan kuliah seperti kursus, bahkan sekedar seminar, atau bahkan lagi hiburan". Siapa yang pernah kira bahwa Pak Mario Teguh sekolah SMA jurusan Arsitektur lalu lulus S-1 bergelar Sarjana Pendidikan. Ia tak hanya menerima pengetahuan dari mengenyam pendidikan itu, tapi mencari aplikasinya bagi kehidupan nyata. Nyatanya kini beliau adalah motivator terkenal dan menjadi konsultan bisnis, bukan guru sekolah ataupun perancang bangunan. Masih banyak lagi tokoh serupa, seperti Sujiwo Tejo yang ternyata pernah kuliah di Teknik Sipil ITB.
  • "Tidak ada yang instan, semuanya butuh proses". Teman-teman pasti lebih bosan lagi mendengar quote ini. Pergunakanlah waktu yang ada sebagai proses demi proses, carilah pengalaman sebanyak-banyak. Sebagai contoh saja memimpin, tidak mungkin kita dipercaya jadi direktur atau hanya manajer yang sukses kalau tidak pernah memimpin suatu tim sebelumnya.
  • "Kita butuh teman, tapi pastikan kita dibutuhkan teman". Ini sebagai tegurang bagi yang kunang-kunang, maaf. Sangat baik sudah membangun jaringan sejak dini, memang pasti suatu waktu kita akan butuh teman sebagai anak tangga menuju kesuksesan kita.Tapi apakah ada yang mau berteman dengan kita jika kita hanya memanfaatkannya? Lama-lama kita pasti akan ditinggalkan jika seperti itu. Untuk ituk, jadilah orang yang berguna, jangan hanya jadi benalu bagi orang lain.
Saya yakin di matematika kita sudah pernah memperlajari bagaimana mengerjakan bentuk persamaan, contoh:
Diketahui x = y + z; y = a + b; z = p + q
Maka x = (a + b) + (p + q)

Begitu pula dengan mencapai kesuksesan, banyak persamaan yang akan terkait. Inilah yang coba saya rumuskan, mungkin Anda bisa lebih baik dalam merumuskannya.
Kuliah + IP = Lulus
Lulus + Prestasi/Pengalaman = Kerja/Karya
Kerja/Karya + Teman = Bisnis
Bisnis = Uang
Uang + Keluarga/Masyarakat = Menyenangkan orang lain
Orang lain senang = Allah SWT senang = Insya Allah masuk surga. Amin :)