Laporan: Adhika ID Pratomo
Resume Kuliah Tamu Perencanaan Sumber Daya Perusahaan
SAP, dibaca ”eis-ei-pi”, begitulah perbedaan Singgih Wandojo
mengucapkan perusahaan yang dipegangnya untuk wilayah Indonesia. Jelas saja, Ia
adalah alumnus Teknik Elektro ITS yang kini menduduki kursi Managing Director SAP Indonesia.
Bedanya, begitu bangga anak-anak Sistem Informasi ITS terhadap perusahaan
tersebut, tapi mengucapnya masih “es-a-pe” atau biar aman dijadikan satu
penggalan kata “sap”.
Namun, lidah tetaplah lidah yang bisa dirubah dan dilatih.
Pagi itu (11/04), Pak Singgih datang ke ITS untuk menyampaikan kuliah tamu yang
bertajuk “Transforming Business, Building
Careers”. Perkenalan SAP sebagai perusahaan global menjadi pembuka, tidak
asing lagi jika pengembang aplikasi bisnis ini sudah digunakan ratusan
perusahaan di dunia, dengan 80%-nya penopang brand terkemuka.
Berhubung audiens-nya adalah akademisi, Pak Singgih
bercerita baru saja lahir sebuah terobosan SAP dari penelitian di universitas. Hasso-Plattner-Institut dan Stanford University pada hasil risetnya
yang kini sudah digunakan industri menamai terobosan tersebut sebagai SAP HANA
(High-Performance Analytical Appliance).
Apa itu SAP HANA? Sebentar dulu.
Sebelumnya, apa itu SAP? Maka mainan anak-anak LEGO™ menjadi
pengibaratan. Setiap bagian dari mainan bongkar pasang tersebut adalah proses
bisnis. Maka SAP hanya akan menjual dan memasang bagian yang menjadi proses
bisnis perusahaan yang akan membeli produknya.
Sebagai perusahaan penyedia aplikasi bisnis, SAP sadar betul
pergerakan customer terhadap
teknologi saat ini. Tren teknologi
tersebut diantara lain:
- Connectivity,
yaitu adanya barang yang kita sebut sebagai smartphone.
Barang yang membuat bisnis bisa diakses kapan saja dan dimana saja. Bagaimana
SAP sebagai penopang proses bisnis bisa diakses dari genggaman tangan?
- Big Data,
transaksi dalam proses bisnis ternyata setiap 18 bulan meningkat konsumsi
penyimpanannya hingga 2 kali. Bagaimana SAP dapat memanfaatkan data-data
tersebut menjadi sebuah rangkaian cerita bagi perusahaan atas tingkah pola
customer?
- Cloud,
saat ini 80% software ditawarkan
dalam bentuk cloud. Kenapa?
Perusahaan tidak mau lagi dibebani oleh operasional SI/TI. Saat memutuskan
menjadikan solusi SI/TI sebagai penopang proses bisnis, jangan sampai performa
perusahaan menurun karena dia bukanlah perusahaan berbasis SI/TI.
- Social
Media, menjadi penting mempertimbangkan hal yang satu ini. Bisnis di
Amerika contohnya, saat seorang pengunjung pantai membuat tweet tentang
panasnya pantai suatu sore, maka akan membuat toko eskrim mengirimkan truk
jualannya ke pantai tersebut.
Tren diatas mengerucut lagi menjadi
keinginan customer terhadap
produk SI/TI, antara lain:
- Instant
use & instant value, everywhere.
- Lower IT
cost.
- Beautiful
Product Experience.
Sehingga SAP memiliki susunan kategori pasar yang disebut
sebagai
“SAP’s 5 Market Categories”, yang kelimanya mengarah pada 24
industri dan 11
lines of business,
yaitu:
- Cloud
- Mobile
- Analytics
- Applications
- Database
& Technology
Lalu, apa itu SAP HANA? Menjawab tantangan trend dan
keinginan
customer, SAP HANA adalah
sebuah terobosan
in-memory computing.
Bekerja sama dengan produsen
hardware
terkemuka, SAP HANA membuat penyimpanan data yang akan diproses di atas memori
komputer. Sehingga kecepatannya bisa 365 kali dari pemroresan pada umumnya. SAP
HANA tergolong
columnar data storage
architecture, mungkin akan menggantikan
row
data storage architecture yang digunakan RDBMS pada umumnya selama ini.
Aplikasi terbaru yang diakuisisi SAP berbasi cloud adalah untuk Human Capital Management. Inilah SAP, tidak berdiri sendiri.
Terdapat ekosistem sebagai partner
SAP, seperti konsultan dan developer.
Menurut penuturan Pak Singgih, SAP jarang menerima fresh graduate sebagai pegawainya. Konsultan pun biasanya yang
sudah 3 s.d. 5 kali terlibat proyek SAP. Namun, peluang bekerja terlibat
bersama SAP cukup besar mengingat baru Jakarta sebagai kota di Indonesia yang
sadar ERP. SAP secara global telah
merumuskan poin-poin penting yang menjadi pondasi
kesuksesan implementasi SAP, antara lain Sponsorship (top-down influence), Best Practice, Program, People, dan Technology & Support.
Sewajarnya PLN, Telkom, Indofood, Krakatau Steel, dan beberapa perusahaan besar lainnya di Indonesia menggunakan SAP. Bagaimana dengan kampus? Ternyata baru UII Yogyakarta saja yang mengimplementasikan SAP, bukan sekedar SAP Campus Alliance. Walaupun bukan untuk main business-nya, yaitu pendidikan, tetapi implementasi SAP untuk financial management. Transparansi keuangan menjadi benefit bagi UII.