Buku kewarganegaraan kita sejak sekolah dasar menuliskan merah artinya berani dan putih artinya suci. Banyak makna antara hubungan keberanian dan kesucian itu. Namun, setidaknya kita bisa sepakat mendahulukan berani lalu kesucian. Mungkin dulu sempat ada yang menginginkan mendahulukan kesucian, tapi nanti malah jadi mirip Polandia.
Lihat sekarang, apa yang telah terjadi bagi Merah Putih. Orang Indonesia begitu membakar semangatnya, tapi tak mengerti apa yang mereka bela. Apakah itu kepentingan pribadi sendiri maupun orang lain, kepentingan golongan, dan yang jelas bukan kepentingan Persatuan Indonesia.
Itulah mengapa masih saja banyak perpecahan di Indonesia. Mereka yang berseteru pakai senjata dengan 'semangat'nya, menumpahkan banyak darah yang "merah", lalu tetap saling merasa (sok) 'suci' tak mau disalahkan.
Jika pemuda kita seperti itu saat ini, setidaknya bisalah orang tua kita jadi tauladan. Tapi sayang, mereka pun menyia-nyiakan banyak darah rakyat jelata dengan makan jatah yang bukan miliknya. Namun tetap tersenyum lebar bak orang pulang haji seakan begitu suci. Uang rakyat cuman habis buat rapat, sidang, panggil menteri, lalu konferensi pers masalah sms ._.
10/11/11
10/8/11
Orang Besar yang Sombong
Orang yang meremehkan orang lain, atau menganggap dirinya lebih "besar" dari pada orang lain, hanya ada dua kemungkinan bagi orang semacam ini, yaitu:
1. Orang tersebut lupa, Ia tidak ingat pernah jadi kecil.
2. Orang tersebut sebenarnya belum "besar", karena sesungguhnya orang yang besar itu karena Ia mengumpulkan bagian- bagian kecil hidupnya hingga jadi besar. Artinya, orang yang merasa besar tersebut akan merasakan yang namanya jadi kecil.
1. Orang tersebut lupa, Ia tidak ingat pernah jadi kecil.
2. Orang tersebut sebenarnya belum "besar", karena sesungguhnya orang yang besar itu karena Ia mengumpulkan bagian- bagian kecil hidupnya hingga jadi besar. Artinya, orang yang merasa besar tersebut akan merasakan yang namanya jadi kecil.
posted from Bloggeroid
Subscribe to:
Posts (Atom)