Terdapat banyak metode dalam dynamic routing, diantranya RIP, IRGP, EIGRP, dan OSPF. Kali ini saya memilih EIGRP. Berikut ini syntax-nya:
Router(config)#router eigrp 109
Router(config-router)#network [ip_adjacent-1]
Router(config-router)#network [ip_adjacent-n]
Router(config-router)#end
Router#
Nah, jika diaplikasikan pada topologi, inilah caranya:
A(config)#router eigrp 109
A(config-router)#network 10.1.1.10
A(config-router)#network 10.1.1.11
A(config-router)#end
A#
B(config)#router eigrp 109
B(config-router)#network 10.1.1.9
B(config-router)#end
B#
C(config)#router eigrp 109
C(config-router)#network 10.1.1.9
C(config-router)#end
C#
Setelah itu verifikasi dengan "show ip route" pada masing-masing router. Lalu lakukan ping dan tracert menggunakan cmd pada komputer.
Masih belum percaya kalau itu dinamis? Ubah topologi dengan menukan (swap) antara Router A dan B, sehingga Router B menjadi router yang terhubung ke 2 router (bukan A lagi). Tanpa mengatur apa-apa, ping akan langsung saling reply. Kesimpulannya, kekurangan dynamic routing akan mengkonsumsi NVRAM pada router lebih banyak.
No comments:
Post a Comment