7/17/12

Routing Dasar - Static

Jika router sudah diberikan IP, untuk berkomunikasi dari segmen ke segmen atau melibatkan koneksi antar router, router perlu diatur dengan memberitahukan jalan menuju network lain. Kali ini, perlu dimengerti apa yang dimaksud dengan "hop". Secara kalimat, hop adalah "IP (luar) router yang ber-adjacent (bertetangga) mengarah pada network yang dituju". Kembali lihat topologi pada post sebelumnya ini.
Misalnya sebagai Router C, maka menuju Segmen B hop-nya adalah IP (luar) dari Router B. Dimana rumus syntax penulisan rute adalah:
ip route [network_tujuan] [subnet_mask] [hop]
Contoh:
C(config)#ip route 10.17.50.0 255.255.254.0 10.1.1.9 --> dari C ke B yang melalui A.
C(config)#ip route 10.17.44.0 255.255.254.0 10.1.1.9 --> dari C ke A yang ber-adjacent.
B(config)#ip route 10.17.48.0 255.255.254.0 10.1.1.9 --> dari B ke C yang melalui A.
B(config)#ip route 10.17.44.0 255.255.254.0 10.1.1.9 --> dari B ke A yang ber-adjacent.
A(config)#ip route 10.17.50.0 255.255.254.0 10.1.1.11 --> dari A ke B yang ber-adjacent.
A(config)#ip route 10.17.48.0 255.255.254.0 10.1.1.10 --> dari A ke C yang ber-adjacent.

Untuk verifikasi, routing table dapat dilihat dengan syntax:
Router#show ip route

Silahkan lakukan ping, menggunakan cmd (bukan PuTTY), dengan mengatur IP komputer sesuai segmen yang diisi, contoh terkoneksi dengan Router B.
IP Address: 10.17.50.2 --> pilih IP dalam block subnet dan bukan gateway.
Subnet Mask: 255.255.254.0
Gateway: 10.17.50.1 --> sesuai IP dalam pada router segmen.
Lalu lakukan ping setelah itu tracert (trace route) ke IP pada Segmen C. Note: RTO/unreachable bisa jadi karena firewall komputer masih hidup.

Ada cara mengisi roting tabel yang dinamis, disebut sebagai dynamic routing. Lihat post setelah ini.

No comments:

Post a Comment