7/17/12

Routing Dasar - Konsep

Sebenarnya materi ini berisi tentang dasar-dasar jaringan yang pada tutorial-tutorial berikutnya perlu dipahami terlebih dahulu.
Pertama. Subnetting, saya gak bakal bahas subnetting disini, tapi saya lampirkan sumber lain yang saya gunakan untuk belajar subnetting. bahkan ada beberapa website yang menyediakan IP calculator. Pada dasarnya, subnetting dengan CIDR-nya diperlukan untuk menentukan:

  • Jumlah host yang bisa digunakan dalam satu network/segment.
  • Subnet mask yang akan digunakan.

Kedua. Membaca Topologi. Nah, kali ini langsung saja lihat ke contoh yang saya buatkan ini.
Cara membacanya adalah:

  • Pada router terdapat 2 jenis koneksi (3 dengan console), yaitu untuk LAN dan WAN, tentukan saja mana yang keluar dan masuk ke arah segmen. Contoh: (idealnya) WAN untuk antar router sedangkan LAN (sering juga disebut VLAN) untuk melayani segmen didalamnya.
  • Hubungan antar router berada pada satu segmen atau jaringan dengan subnetting 10.1.1.8/29, artinya Router A (router yang mengarah ke Segmen A) memiliki IP (keluar segmen) 10.1.1.9. Lalu Router B memiliki IP 10.1.1.10, dan Router C memiliki IP 10.1.1.11. Sebenarnya jaringan /29 bermaksud membatasi IP yang digunakan hanya 10.1.1.9 s.d. 10.1.1.11 (pahami lagi tentang subnetting) dengan subnet mask yaitu 255.255.255.248.
  • Lalu pada masing-masing router juga ada koneksi ke dalam segmen, yang perlu diberikan IP juga. Pastikan IP-nya satu segmen, contoh pada Router A diberikan IP ke dalam segmen yaitu 10.17.44.1 dengan subnet mask 255.255.254.0. IP tersebut akan menjadi gateway bagi node di dalam segmen.
  • Adapun yang disebut dengan "adjacent" atau tetangga, contoh: Router A memiliki adjacent Router B dan C, sedangkan Router C memiliki adjacent Router A.
Konsep ini akan diaplikasikan pada konfigurasi masing-masing router untuk yang disebut sebagai Routing. Semoga bermanfaat, and please ask!...

No comments:

Post a Comment