Warga Kedung Tarukan Baru IV Kelurahan Mojo, Kecamatan Gubeng, Surabaya, pagi itu (13/12) tak bisa untuk sementara memotong jalan Dharmahusada arah Kertajaya karena sudah ada pengaturan aparat polisi. Namun, pengaturan itu bukan karena warga sekitar yang suka melanggar lalin, melainkan besoknya (14/12) Presiden RI akan memberikan Kuliah Umum di Grha Sepuluh Nopember, ITS Sukolilo. Bahkan jejeran polisi sudah tehampar sejak Kamis (9/12) karena Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad juga memberikan kuliah umum di tempat yang sama.
Kedatangan SBY bersama Ibu Ani, istrinya, yaitu dalam rangka Dies Emas 50 tahun ITS. Beliau memberikan kuliah umum bertajuk "Akselerasi Inovasi Teknologi dalam Rangka Mencapai Keunggulan Ekonomi Nasional". Namun, dalam post ini saya tidak akan becerita tentang isi kuliah umum tersebut, saya bukan undangan. Saya akan bercerita kisah saya yang berburu bahan blogging h-1 kedatangan orang nomor satu itu ke ITS.
Pagi itu seperti biasa saya berangkat kuliah. Ternyata mau masuk ke kampus yang satu gerbang dengan Grha ITS, barisan polisi dan tentara sudah gagah di kanan dan kiri jalan. Dalam hati, "yaah, sayang gak bawa kamera...". Sampai di parkiran SI-ITS, salah seorang teman saya bilang kuliah diundur 2 jam lebih. Saya langsung tak pikir panjang untuk mengajaknya pulang dan mengambil kamera. Kembali ke kampus, saya siap beraksi. Dhani dan Renja menemani saya.
Kami mulai jalan dan menjepret banyak momen tersebut, walau isi foto-fotonya hanya pengamanan kebanyakan. Pertama kami ingin mencoba mewawancara seorang polisi (mungkin gegana) yang berseragam hitam-biru tua. Tapi sayangnya bapak-bapak itu sedang mau ada kerjaan.
Lalu kami beranjak tambah masuk ke Grha, ada kumpulan bapak-bapak yang kelihatannya sudah punya jabatan. Diantaranya menggunakan seragam TNI hijau dan bersafari cerah dengan badge paspampres. Sayangnya lagi saat kami meminta kesediaan diwawancara dengan alasan tugas kuliah, mereka menolak karena mengaku mereka hanya diundang. Malah mereka menyuruh kami tanyakan segala sesuatunya sama pak Rektor.
Saya tidak mau menyimpulkan apapun soal kejadian yang saya alami itu. Mungkin beberapa orang akan bilang kami sial dan kayak gak ada kerjaan aja. Tapi saya pribadi jadikan itu pengalaman, karena bagi saya kesempatan datang untuk diambil.
No comments:
Post a Comment