Predikat "baik" memiliki arti masing-masing bagi berbagai orang. Tinggal pastikan saja bahwa pemberian predikat baik yang sebenarnya adalah yang ditinjau secara universal dan tidak berdasarkan alasan politis. Sebagai persepsi awal, kita semua menyadari nobody perfect in this world! yeah, it’s true!…
Resiko yang pertama adalah saat kita berdakwah atau menyampaikan seruan kebaikan. Kita cepat atau lambat akan segera diuji dengan apa yang kita serukan itu sendiri. Misalkan kita baru saja berbagi dengan seseorang mengenai kesabaran, tanpa kita sadari tiba-tiba berikutnya kita diuji untuk tetap sabar dalam suatu kondisi yang membakar amarah.
Berikutnya adalah tantangan kepercayaan yang dibebankan lingkungan kepada Anda. Sebagai orang baik, masyarakat tak akan lagi ragu untuk meberikan Anda sebuah peran. Tantangannya adalah saat peran tersebut terus bertambah dan berbalik menjadi beban karena peran apapun ada masalahnya. Saat dimana kita harus bertahan untuk sabar dan ikhlas. Situasinya nanti adalah sebuah status quo yang ancamannya merupakan bunuh diri karakter.
Kepercayaan manapun menyerukan umatnya untuk berbuat baik. Karena berbuat baik walaupun ternyata beresiko, ada manfaatnya termasuk di resikonya tersebut. Sebagai dampak kita harus menjadi khalifah di muka bumi, Tuhan sungguh merancang ketidaksia-siaan konsep kehidupan itu agar kita lebih mudah dalam mengabdi kepada-Nya. Sebagai orang baik, saat kita membutuhkan bantuan pasti tak perlu lama ditunggu. Amin..
Pemimpin ialah pengaruh sebagai petunjuk, maka jadilah pemimpin yang baik. Resiko adalah faktor pengali dalam mencapai kesuksesan, semakin besar resiko pada usaha yang biasa-biasa saja mengalahkan usaha besar pada resiko kecil.
No comments:
Post a Comment